Friday 28 October 2016

Sobat, sebagai hobiis yang mencintai burung Parkit, kita mengenali dua wilayah yang berbeda dalam hobi ini. Parkit sebagai burung kicau dan parkit sebagai pet, hewan jinak peliharaan keluarga.

Sebagai burung kicau, parkit dianggap mampu menjadi masteran bagi burung kicau lainnya karena suaranya yang bervolume rendah dan variasi nada yang banyak.

Sebagai burung jinak, tentunya burung Parkit harus melalui proses penjinakan. Apakah artinya jinak? Jinak adalah lawan kata dari liar, dalam hal ini parkit bisa dikatakan jinak jika tidak lagi menunjukkan perilaku liar yaitu giras, selalu berusaha menghindari manusia, galak dan menggigit. Maka jinak, kita artikan sebagai perilaku parkit yang sudah tenang, tidak takut manusia, aman dan tidak menggigit.

Berikut ini beberapa tips yang PJO (Parkit Jinak Otista) akan berikan kepada kalian untuk menjinakkan parkit kesayangan kalian.

Pertama, perhatikan usianya. Jika masih muda keuntungannya adalah gigitannya tidak terlalu menyakitkan. Kenapa hal ini penting? Karena dalam proses penjinakan, kadang kita dihadapkan pada kondisi parkit yang defence, menyerang karena takut. Sehingga biasanya, kita akan digigit. Sakit gak ya? Uhuy pokoknya.

Parkit muda juga lebih mudah untuk dijinakkan. Perhatikan bagian kepalanya, jika masih ada garis-garis hitam itu artinya burung masih muda.

Saran kami, jinakkan 1 parkit lebih mudah dibandingkan menjinakkan parkit lebih dari satu diwaktu yang bersamaan.

Letakkan burung ditempat yang tidak jauh dari aktivitas manusia. Sehingga dia terbiasa dan beradaptasi dengan gerakan-gerakan kita. Kita berjalan, berbicara dan gerakan lainnya yang biasanya membuat mereka takut. Tapi setelah melalui proses adaptasi, mereka akan terbiasa dan tidak takut lagi.

Sobat juga bisa melakukan proses wing clip, dimana kita memotong sayap bagian sekunder yang bertujuan agar burung tidak release atau kabur. Proses yang benar, tidak akan menyakiti si burung. Tapi proses yang salah, malah bikin burung kehilangan kecantikannya. Jadi, pikirkan matang-matang untuk melakukan proses wing clip.

Burung yang sudah tenang dan beradaptasi dengan lingkungan, akan terlihat nyaman dan tidak ketakutan. Setelah di fase ini, kita bisa lanjutkan dengan cara membiasakan diri untuk menyentuh dan memegang si Parkit. Akan ada resiko digigit, ya terima saja kenyataan itu. Parkit yang sering dipegang akan lebih menunjukkan karakter yang ramah bagi kita.

Tips berikutnya adalah diet. Yaitu, dimana parkit makan sesuai dengan jadual dan cara yang kita tentukan. Biasakan parkit makan ditangan kita, tentukan jadwalnya. Sehingga si Parkit tau, dia membutuhkan kita karena makanan hanya berasal dari kita.

Proses-proses yang kita lakukan akan menentukan kualitas jinaknya si Parkit terhadap kita. Demikian tips dari kami PJO (Parkit Jinak Otista), semoga bermanfaat.

Salam hangat.

0 comments:

Post a Comment